Admin

Pandemi Belum Surut, Ini yang Dilakukan Generasi Muda LDII Palu pada Akhir Tahun

Palu (31/12) – Sebagai bentuk pembinaan dan upaya dalam mencegah kegiatan negatif pada malam pergantian tahun baru, DPD LDII Palu dan Ikatan Generasi Palu (IGP) menggelar pengajian akhir tahun secara dalam jaringan (daring).

Ketua IGP – Nurul Arifien

Ketua IGP Nurul Arifin Shaleh menjelaskan, bahwa pengajian akhir tahun ini merupakan program LDII yang bertujuan agar generasi LDII bisa terhindar dari kegiatan diluar yang tidak bermanfaat.

“Kegiatan pengajian akhir tahun bukanlah untuk merayakan pergantian tahun baru, melainkan kegiatan positif yang disusun secara menarik agar para generasi LDII tidak membuat kegiatan sendiri diluar sana,” ungkap Ari.

Kegiatan ini dilatarbelakangi surat edaran Gubernur Sulawesi Tengah tentang adanya larangan berkumpul di pergantian tahun, sehingga kegiatan ini diadakan via zoom yang diikuti kurang lebih 600 generasi muda LDII se – Kota Palu dimasing – masing PAC (Pimpinan Anak Cabang).

Ia mengajak kepada para generasi muda supaya bisa menjaga dan mempersiapkan diri ditahun yang akan datang, sebab tantangan dan cobaan akan semakin banyak kedepannya.

“Tidak akan datang suatu tahun, kecuali sesudahnya akan lebih jelek dari tahun sebelumnya,” ungkap Ari Ketua IGP yang mengutip hadis dari Imam Bukhori. ( ZFR )

Dua Generus LDII Raih Juara Tahfidzul Qur’an tingkat Smp Kota Palu

PALU (26/12). Prestasi merupakan suatu hasil yang ingin dicapai oleh semua orang, dengan adanya prestasi bisa menumbuhkan suatu kebanggaan pada diri seseorang, seperti halnnya dengan dua generasi penerus (generus) LDII Kota Palu, Alya Amelia Hidayati (Alya) dan Nurlita Fitriani (Fitri) yang sukses memenangkan lomba Tahfidzul Qur’an tingkat SMP se- Kota Palu kategori putri pada 23 Desember 2020.

Alya yang merupakan binaan LDII tersebut mengaku tidak memiliki kiat khusus dalam memenangkan lomba tersebut. “Sebenarnya saya tidak memiliki kiat atau rahasia khusus yang penting sering muroja’ah saja,” Ungkap Alya.

Alya berhasil meraih juara satu sedangkan Fitri meraih juara dua, dua generus ini merupakan siswa SMPN 9 Palu yang mewakili dalam ajang lomba tersebut. Sejak usia dini mereka sudah mulai menghafal Alqur’an lewat program darul hifdzi yang merupakan binaan dari PC LDII Palu Selatan.

Dalam menghafal Alqur’an biasa ia lakukan ketika ada waktu luang contoh ketika waktu menunggu sholat wajib. “Biasa saya menghafal Alqur’an ketika selesai sholat sunnah sembari menunggu sholat wajib,” Ungkapnya.

Sementara itu melalui program darul hifdzi dalam sehari seorang generus akan diberi jatah hafalan Alqur’an sesuai tingkatnya masing-masing. “Dari darul hifdzi biasa sehari saya diberi jatah hafalan 2 sampai 3 ayat dan ini sangat bermanfaat sekali untuk menambah kesemangatan saya dalam menghafal,” Ungkapnya.

Doa orang tua dan dukungan merupakan sisi yang penting, serta kemauan tingkat tinggi yang berhasil membawa dua generus ini menjadi penghafal qur’an serta bisa memenangkan lomba tahfidz.

Editor : ZFR Lines

               

Wakil Ketua LDII Sulteng Asrul : Ibu Berperan Dalam Mengawal Generasi yang Akan Datang

Jakarta (22/12). Pada Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso mengingatkan pentingnya peran ibu dalam proses pembangunan nasional. Bahkan, ibu juga berfungsi strategis dalam menjaga keberlangsungan sebuah bangsa.

“Rasulullah ketika ditanya seorang lelaki, mengenai kepada siapa harus berbuat baik, beliau menjawab ibumu, ibumu, ibumu, lalu ayahmu,” kata Chriswanto mengutip hadits dari Imam Bukhari.

Menurut Chriswanto, peradaban yang kian modern ternyata menemukan peran besar seorang ibu, sehingga mereka pantas dihormati. Bukan hanya kodratnya mengandung dan melahirkan, tapi ibu adalah makhluk pertama dan utama yang berkomunikasi dan mendidik generasi penerus sejak dalam kandungan.

Seorang ibu yang memiliki pengetahuan mengenai gizi, akan mengkonsumsi makanan bergizi agar bayinya tumbuh sehat dan sempurna. Dari sisi religi, seorang ibu yang selama mengandung kian mendekatkan diri kepada Allah, akan melahirkan generasi yang religius.

Saat lahir, sang ibu berperan besar dalam membangun karakter dan intelektualitas seorang anak, “Sekali lagi, seorang ibu yang berdaya, akan mengajari etika, karakter, dan membimbing sang anak meraih cita-citanya, agar berguna bagi bangsa dan negara, juga masyarakat di sekitarnya,” imbuh Chriswanto.

Apalagi pada saat usia anak-anak, mereka sangat dekat dengan ibunya. Bahkan, waktu seorang anak, umumnya paling banyak dihabiskan bersama orangtua mereka, “Inilah yang membuat seorang ibu memiliki fungsi strelategis dalam pengasuhan dan membangun karakter unggul seorang anak,” papar Chriswanto.

DPW LDII Sulawesi Tengah

Sementara Wakil Ketua DPW LDII Sulawesi Tengah Dr. Asrul, SP, MP. mengatakan  bahwa Hari Ibu merupakan suatu peringatan yang dilakukan sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan seorang ibu dalam keluarganya, karena peran dan jasa seorang ibu dalam mengurus keluarga terutama suami dan anak-anaknya.

“Bentuk penghargaan biasanya dilakukan dengan membebastugaskan ibu dari tugas sehari-hari, seperti memasak dan mencuci pakaian, memberinya hadiah, atau sekadar menyampaikan ucapan terima kasih kepadanya atas pengabdian yang selama ini telah dia berikan.” Ujar Asrul.

Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember merupakan momentum untuk merefleksikan bahwa perempuan mempunyai tanggung jawab pertama dan utama untuk mengawal generasi yang akan datang.  LDII sebagai sebuah organisasi keagamaan berharap peran ibu bisa berkiprah lebih luas lagi, dan membantu mengambil peran untuk memperbaiki permasalahan dalam lingkungan sosialnya.

Senada dengan Chriswanto Santoso,

Nana Maznah Prasetyo, seorang pegiat psikologi pendidikan dan konselor keluarga, yang juga pengurus Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII, mengatakan dalam relasi orangtua dan anak, seorang ibu harus senantiasa mengembangkan dirinya.

Bila seorang ibu mampu mengembangkan potensinya, maka potensi seorang anak juga berkembang, “Dalam proses penanaman nilai, orangtua atau ibu juga melakukan kesalahan, untuk itu ia juga harus mempu menjelaskan kesalahan itu kepada anaknya,” ujar Nana.

Agar proses membina anak berjalan dengan baik, menurut Nana, komunikasi menjadi kunci, “Komunikasi merupakan keterampilan yang penting dalam hidup. Kita menghabiskan sebagian besar hidup dari bangun sampai mau tidur melalui komunikasi,” ujarnya.**

Editor : ZFR Lines

LDII SULAWESI TENGAH DUKUNG PONDOK KARAKTER

 

Jakarta (24/11). DPP LDII melansir platform e-pendidikan yang fokus pada pendidikan karakter, yang dinamai pondokkarakter.com. Acara peluncuran tersebut diikuti oleh 514 studio mini dan sekitar 2.000 orang peserta. Dalam acara peluncuran pondokkarakter.com tersebut, dibuka pula enam seminar secara bersamaan yang membahas mengenai fungsi guru, pamong, tenaga pendidikan, kepala sekolah, orangtua, dan pengelola yayasan dalam membangun karakter.

“Pondokkarakter.com merupakan kontribusi LDII untuk bangsa, yang menyasar kepada subjek pendidikan bukan pada objek atau siswa,” ujar Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso. Pondokkarakter.com merupakan digitalisasi bidang pendidikan dari delapan bidang pengabdian LDII yang terdiri dari: Kebangsaan, Dakwah, Pendidikan, Energi Terbarukan, Kesehatan, Ekonomi Syariah, Pertanian dan Lingkungan Hidup, dan Teknologi.

“Kami berusaha memadukan kebangsaan dan religiusitas dalam pendidikankarakter.com. Bedanya, selain fokus kepada pembentukan karakter, platform e-pendidikan ini menyasar kepada subjek atau penyelenggara pendidikan bukan kepada siswa atau anak,” ujar Chrsiwanto.

Sementara itu Ketua DPW LDII Sulawesi Tengah, Agussalim Sutan Marhum menyebutkan bahwa Pondok karakter merupakan salah satu solusi dalam rangka menyiapkan generasi penerus yang profesional religius sesuai bidang keahliannya sehubungan dengan menyambut program pemerintah menjadikan bangsa Indonesia pada tahun 2045 mewujudkan generasi emas. Bagi LDII tentunya merupakan bentuk kontribusi nyata peran LDII dalam ikut mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia menyiapkan generasi emas.

“Kedepanya khusus warga LDII mari kita berupaya keras secara menyeluruh membina generasi kita mulai dari usia dini dan seterusnya , sehingga generasi yang lahir dari kalangan LDII dengan segala kemampuannya dapat berperan aktif dalam mengisi pembangunan sesuai dengan keahlian yang dimiliki, itulah target trisukses generasi penerus, mereka semua kompeten dlm hal kepahaman agama tetap menjaga kemurnian agama, berakhlakul karimah, dan profesional dalam bidang keahliannya.” Tuturnya 

Pembentukan karakter ini merupakan proses panjang, yang targetnya pada 2045, cita-cita mengenai Indonesia Emas bisa terwujud, “Pemerintah saat ini bercita-cita pada tahun itu, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai US$23.000 per kapita. Mewujudkan hal tersebut bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah, masyarakat juga harus turut andil,” ujar Chriswanto.

Pendidikan karakter yang baik, akan menghasilkan lingkungan yang baik. Lingkungan inilah yang membentuk masyarakat berkarakter, hingga menciptakan bangsa atau negara yang memiliki karakter yang baik pula.

“Seseorang yang bisa dipercaya karena kejujurannya, dihormati karena karyanya bukan fisik dan harta, serta memiliki tanggung jawab bisa dikatakan memiliki karakter yang baik,” kata Nugroho. Sayangnya, menurut Nugroho, pendidikan karakter ini justru tak maksimal. Para pengajar atau penyelenggara pendidikan lebih fokus kepada kognitif.

Pembelajaran mengenai karakter tersebut unik, tak seperti mempelajari ilmu pengetahuan, “Pendidikan karakter sangat berkaitan dengan pemaknaan terhadap nilai. Sementara pemaknaan tersebut sangat bergantung kepada keluarga atau lingkungan di mana seseorang hidup,” ujarnya.

“Pendidikan karakter membutuhkan panutan dan proses pembelajaran serta pembiasaan seumur hidup. Hal ini beda dengan mempelajari ilmu pengetahuan,” imbuhnya.

Perusahaan Butuh Orang Jujur Tak Hanya Pintar
Karakter dalam mata perusahaan juga menjadi hal yang utama, “Founding father Bakrie Brothers menekankan pentingnya karakter, kejujuran misalnya. Orang yang jujur menurut Bakrie Brother bisa dipintarkan, tapi membuat orang pintar menjadi jujur tidak mudah,” ujar Chief Human Capital Bakrie Brothers, Okder Pendrian.

Karakter dan kompetensi menjadi bagian utama dalam pertimbangan penerimaan karyawan, “Dengan dua hal tersebut, seseorang bisa diterima dan dikembangkan hingga kelak menjadi seorang business leader,” ujar Okder. Sebaliknya, untuk memikat pribadi menjadi karyawan Bakrie Brother, karakter perusahaan juga harus dibangun. Dengan demikian menciptakan persepsi yang baik bagi mereka yang memiliki bakat terbaik.

Bisnis saat ini memerlukan pribadi yang adaptif, kreatif, dan inovatif. Menurut Okder, pada masa lalu, bidang bisnis baru hanya muncul 10 tahun sekali, “Saat ini hanya dalam sebulan selalu ada peluang bisnis baru,” ujarnya. Untuk menyikapinya, butuh SDM yang berkarakter.

 

Editor : ZFR Lines

LDII Tabanan Diapresiasi Kepala Kesbangpol, Dandim, & MUI

Tabanan 06/10 – Pengurus DPD LDII Kabupaten Tabanan menyosialisasikan hasil Rapimnas DPP LDII, 05/10. Sosialisasi itu disampaikan Ketua DPD LDII Kabupaten Tabanan, H. Sunoto didampingi Imam Kambali selaku sekretaris. Keduanya bertandang ke Kantor Badan Kesbangpol Kabupaten Tabanan, Kodim 1619/Tababan, dan kediaman Ketua MUI Kabupaten Tabanan.

Saat audiensi, LDII diterima langsung oleh Kepala Badan Kesbangpol Drs. Gusti Ngurah Agung Suryana. “Kami sangat berterima kasih atas laporan yang diberikan pengurus LDII Tabanan. Semoga hubungan baik ini bisa dipertahankan,” tutur Ngurah Agung. Ngurah Agung juga mengapresiasi DPD LDII Kabupaten Tabanan karena aktif menyampaikan laporan kegiatan. Dengan adanya laporan tersebut membantu pemerintah dalam memonitoring keaktifan ormas.

Setelah itu, pengurus DPD LDII Kabupaten Tabanan bergeser ke Makodim 1619/Tabanan. Pengurus LDII ditemui Komandan Kodim (Dandim) 1619/Tabanan, Letkol Inf. Toni Sri Hartanto, Toni berpesan LDII Tabanan sebagai bagian umat Islam di Tabanan ikut menjaga kerukunan antar umat beragama. “Dan supaya tetap mematuhi protokol kesehatan bila salat berjamaah di masjid,” ujarnya.

Selanjutnya pengurus LDII bersilaturahim ke kediaman Ketua MUI Kabupaten Tabanan, KH. Rif’an, S.Ag. Suasana pertemuan sangat akrab, karena selama ini koordinasi DPD LDII Tabanan dengan MUI sudah cukup baik. Bahkan, H. Sunoto ikut masuk dalam kepengurusan MUI Kabupaten Tabanan. MUI menyaksikan LDII sangat baik dalam berorganisasi dan bermasyarakat. “Semoga kegiatan Musda LDII Tabanan berjalan lancar, dan menghasilkan pemimpin yang amanah,” ujar KH. Rifan. (ali/d86/olive)