Peringatan larangan merokok (sumber : Google) |
Ketika saya tanyakan kepada salah seorang perawat, katanya :
“Sebenarnya dilarang, Pak. Saat ditegur, mereka berhenti. Akan tetapi, setelah ditinggal pergi, mereka mulai lagi.”
Perokok di kawasan rumah sakit. (Sumber : Google) |
Kasus ketiga, saat itu saya sedang menunggu pesanan di sebuah toko komputer kecil ber-AC. Seseorang keluar dari ruang samping dan duduk di sebelah saya. Usianya sekitar 25-an. Setelah merasa nyaman bersandar, dia merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebungkus rokok. Tanpa peduli sopan santun, dia mengepulkan asap dalam ruang berpendingin itu. Asap apeknya menyodok hidung. Saya mengibas-kibaskan tangan mengusir asap, sekaligus memberi tanda bahwa saya terganggu.
“Dia ini buta huruf, Pak. Sudah jelas ada tulisan “Dilarang Merokok”….,” jawab pemiliknya.
Berkaitan dengan gangguan kesehatan, semua yakin merokok itu merugikan. Akan tetapi, ketika masuk ke area uang, masalahnya menjadi amat rumit.
Perokok anak, korban baru. (Sumber : Google) |
Rokok, bagi negara kita menyimpan sebuah kisah bagai buah simalakama. Dimakan mati ayah, tidak dimakan mati ibu. Betapa tidak. Industri rokok telah menyerap ratusan ribu tenaga kerja. Ini belum dihitung petani tembakau, buruh tani, penjual pupuk, penjual saprotan (sarana produksi pertanian), perusahaan angkutan, penjual bensin, penjual rokok pinggir jalan, dan tengah jalan (di bus-bus umum), serta penjual obat sesak napas akibat rokok. Lebih besar lagi adalah pendapatan negara dari cukai tembakau yang konon mencapai angka 55 triliun. Wow!.
Lebih besar lagi adalah pendapatan negara dari cukai tembakau yang konon mencapai angka 55 triliun. Wow!.
Peringatan bahaya merokok. (Sumber : Google) |
Selain merusak dirinya sendiri, orang yang mengisap asap buangannya pun terkena imbasnya. Sebuah lembaga penelitian melaporkan bahwa setiap tahun ada sekitar 28.000 orang menjadi korban sebagai perokok pasif. Negara kehilangan sekitar 400 ribu tenaga kerja akibat rokok, termasuk yang pasif di atas. Belum lagi kerugian ekonomi akibat rokok untuk mensubsidi biaya kesehatan, santunan, polusi, dan seterusnya. Angkanya mencapai 225 triliun pertahun. Itu belum termasuk yang melanjutkannya ke narkoba.
Sesungguhnya tindakan mubadzir*) itu saudaranya setan, dan setan-setan itu kafir terhadap Tuhannya (Allah). (QS. Al Isra : 27)
Wallaahu a’lam bisshawwab.
*) Mubadzir : sia-sia, boros, tidak bermanfaat, dst.