Palu (1/10). DPD LDII Palu menggelar kembali Festival Anak Solih (FAS). Acara tahunan ini menginjak tahun yang keempat. Pada perhelatan kali ini, DPD LDII Palu beketrja sama dengan DPD LDII Kabupaten Sigi dan Donggala.
“FAS merupakan metode atau teknik pembelajaran agama agar anak didik kami lebih termotivasi dan lebih bersemangat dalam belajar. FAS dibuat agar mereka tak merasa monoton dalam menimba ilmu agama,” papar Ketua Panitia FAS ke-4, Adi Suriyanto Menurutnya FAS juga merupakan ajang silaturahim, antar guru Taman Pendidikan Quran (TPQ) bahkan antar para murid.
Acara yang dihelat pada Minggu (2/10) itu, bertepatan dengan 1 Muharam, tahun baru umat Islam – yang dicanangkan pemerintah sebagai hari santri. Acara ini diisi dengan berbagai lomba semisal hafalan surat Alquran dan doa, juga ceramah oleh para dai cilik. Hari itu, pelataran Masjid Shirotol Mustaqim di Jalan Zebra, Palu, menjadi meriah. Anak-anak membawakan yel-yel dengan penuh semangat dan keceriaan.
Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 itu dihadiri 587 peserta dan 95 tenaga pengajar. Panitia menggelar 11 lomba di antaranya hafalan doa-doa harian, praktek sholat, cerdas cermat, menulis huruf hijaiyah dan lain-lain. Setiap TPQ mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti 11 lomba tersebut, lalu para juri menilai kelancaran hafalan, teknik pembawaan, dan penampilan mereka.
Kegiatan ini dihadiri langsung Kepala Kantor Kementerian Agama kota Palu, Drs H. Kiflin Padjala, M.Pd.I. “Festival Anak Sholih ini adalah merupakan kebanggaan umat Islam karena inilah ajang pengkaderan untuk masa depan,” ujar Kiflin Padjala. Menurutnya, LDII telah mendidik anak-anak sejak dini untuk menjadi kader-kader Islam di masa yang akan datang untuk memajukan agama, bangsa dan negara.
“Saya harap event seperti ini tidak berhenti sampai di sini sehingga bisa terus dilaksanakan, karena tidak semua organisasi-organisasi besar di Sulawesi Tengah melaksanakan kegiatan seperti ini sebagaimana yang dilakukan oleh LDII,” Kiflin Padjala di depan para wartawan.
Menurut Kiflin zaman berkembang tak terkontrol, yang membutuhkan perhatian semua pihak, terutama untuk membentuk generasi muda yang unggul sebagai modal pembangunan bangsa di masa mendatang.
Senada dengan Kiflin, Imam Sutarto Ketua DPD LDII Kota Palu mengingatkan pembinaan generasi penerus masa kini akan menetukan generasi di masa depan. Apalagi, zaman terus berubah dengan segala kecanggihannya, yang menyebabkan budaya asing semakin mudah mempengaruhi perilaku generasi muda.
“Pengaruh negatif akhir zaman sangat deras, banyak tontonan tak mendidik dan penyebaran konten negatif melalui IT, sehingga kami sebagai lembaga dakwah ingin memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara dengan mengadakan kegiatan FAS ini,” kata Sutarto.
Selanjutnya, selepas sholat Ashar menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh peserta, karena panitia membagikan piala dan hadiah. Dalam Festival Anak Sholih yang ke 4 ini, TPQ At-Tawwabin yang berada di daerah PAC LDII Bayaoge menjadi yang terbaik, dengan membawa pulang enam piala serta dinobatkan menjadi juara umum. (NWind, ADH/LINES)