Musi Banyuasin (26/6). Perkuat keharmonisan rumah tangga pasangan muda, PC LDII Sungai Lilin menggelar Pengajian Sarimbit yang diikuti oleh pasangan suami istri dengan usia pernikahan 1–10 tahun. Kegiatan ini menjadi ruang refleksi dan pembinaan spiritual bagi pasangan muda yang sedang menapaki kehidupan berumah tangga, pada Minggu (15/6).

Hadir sebagai narasumber, Dewan Penasehat DPD LDII Muba, H. Agus Wahyudi, memberikan nasihat dan motivasi mendalam seputar pentingnya komunikasi, keteladanan ibadah, serta semangat belajar dalam keluarga.

“Banyak pasangan muda terbawa euforia awal pernikahan, namun lupa bahwa cinta perlu dipelihara, bukan sekadar dirayakan. Kurangnya komunikasi, bisa menjadi api dalam sekam,” ujar Agus.

Dalam pandangan Islam, rumah tangga adalah ladang pahala yang memerlukan kerja sama spiritual. Ia juga menekankan bahwa ibadah harus menjadi poros utama kehidupan keluarga. “Yang penting bukan hanya kecocokan karakter, tapi juga kesamaan orientasi menuju ridha Allah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Agus menegaskan bahwa rumah tangga yang berhasil bukanlah yang tanpa masalah, melainkan yang mampu menyikapi masalah secara dewasa dan religius. “Kuncinya ada pada komunikasi yang jujur, tertib ibadah, dan kesadaran untuk terus belajar dari keluarga-keluarga yang telah berhasil menjaga harmoni,” tuturnya. 

Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, para peserta diajak meneladani keluarga-keluarga yang dinilai sukses membina rumah tangga Islami. Pengalaman yang dibagikan menjadi inspirasi sekaligus solusi praktis bagi peserta lainnya.

Ketua PC LDII Sungai Lilin, Adi Wibowo menuturkan, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan berkelanjutan. “Kami ingin menjadikan pengajian sarimbit ini sebagai ruang tumbuh bersama bagi pasangan muda, agar tak sekadar bertahan, tapi juga berkembang secara spiritual dan emosional.” Jelasnya.

Dengan semangat sakinah, mawaddah, warahmah, pengajian sarimbit ini diharapkan menjadi langkah kecil yang berdampak besar dalam membentuk keluarga tangguh, berakhlak, dan istiqamah dalam nilai-nilai Islam.

Oleh: Daud SOBRI (contributor) / Riska Sabillah (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng