Sulawesi Barat (17/1) – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Barat (Sulbar) bersilaturrahim dan beraudiensi dengan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Agama Provinsi Sulawesi Barat pada Jumat (17/1/24) di Mamuju. Dalam kunjungan tersebut, Ketua DPW LDII Sulbar memaparkan potensi kerjasama LDII dengan Kemenag terkait pembinaan generus dan kontribusi LDII di hari besar keagamaan islam.
Ketua DPW LDII Sulbar, Rianto mengatakan kunjungan dan audiensi ini merupakan momen untuk menyampaikan aspirasi guna peningkatan kerjasama antara LDII dengan pemerintah. “Program yang digagas masih seperti tahun-tahun lalu, namun kami berharap Kemenag tetap menjadi mitra strategis untuk LDII dalam implementasi program kerja,” ungkap Rianto.
Dalam kunjungan itu, Rianto juga menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada Adnan Nota yang kembali terpilih untuk mengemban amanah menjadi Kepala Kantor Kementrian Agama Sulawesi Barat. “Semoga dalam masa kepemimpinannya dapat menjalankan dengan amanah dan dapat bekerjasama mewujudkan SDM profesional religius,” ujar Rianto.
Kunjungan LDII Sulbar disambut baik oleh Adnan Nota selaku Kepala Kanwil Agama Sulbar, ia mengapresiasi semangat LDII untuk berkontribusi untuk negeri. Saya mengucapkan terima kasih kepada LDII, kami akan melibatkan semua komponen ormas untuk program kemenag,” ujarnya.
Lebih lanjut, Adnan menekankan pentingnya toleransi umat beragama karena sadar akan potensi konflik mengingat Indonesia kaya akan keberagaman. Ia mengingatkan LDII sebagai organisasi masyarakat untuk menjaga lingkungan tetap damai dan aman serta menjadikan perbedaan sebagai warna-warni dalam kebersamaan.
“Karena Indonesia ini kaya akan budaya dan kita ini Negara Kesatuan, kita tidak boleh terperpecah belah meskipun berbeda-beda, baik itu agama, suku, adat, ras, bahasa, atau apapun itu. Justru, perbedaan ini menjadikan Indonesia menjadi unik, kita harus saling menghormati. Kami yakin LDII dapat berkontribusi dan mewujudkannya,” jelas Adnan Nota.
Menyikapi hal tersebut, LDII terus berkomitmen untuk mewujudkan toleransi beragama dengan menanamkan nilai-nilai islami, salah satunya adalah pendidikan karakter sejak dini dengan program 29 Karakter Luhur. Program ini digagas untuk seluruh generasi penerus termasuk santri di pondok pesantren, salah satunya yaitu Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda yang ada di Wonomulyo, Polman.
Berkaitan dengan kontribusi LDII di hari besar keagamaan, LDII mencanangkan program rukyat hilal untuk menyambut Ramadhan dan penentuan Idul Fitri. Tentunya, untuk menjalankan program tersebut LDII berharap pemerintahan dapat memfasilitasi baik lokasi, peralatan dan tentunya pelatihan agar SDM mumpuni untuk melihat hilal.
Kanwil kemenang Sulbar menyambut baik niat tersebut dan berharap umat islam dapat menjalankan ibadah dengan lancar. “Kita berharap dapat maksimal dalam bersiap-siap menyambut bulan Ramadhan dengan rukyah, Karena semakin banyak yang merukyah, akan semakin valid hasilnya,” Ungkap Adnan.
——————–
Oleh: Shelynda Trifebriani Nursalam (contributor) / Thifla (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng
