Way Kanan (23/7). Sebanyak 150-an peserta dari berbagai kecamatan di Kabupaten Way Kanan mengikuti kegiatan Tashih Sabuk Biru yang diselenggarakan Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persinas ASAD Way Kanan. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 18-20 Juli 2025, bertempat di Pondok Pesantren Al Mansyurin, Way Kanan.
Acara pembukaan berlangsung khidmat, diawali pembacaan ayat suci Al-Quran, dilanjutkan pengarahan dari Pembina Pengkab Persinas ASAD Way Kanan, Kiai Hendri Susilo, sambutan dari Ketua Pengkab Persinas ASAD Way Kanan, Mahmud, serta pengarahan langsung dari Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persinas ASAD Provinsi Lampung, Iswahyudi, beserta jajaran.
Dalam arahannya, Hendri Susilo menyampaikan pentingnya kekuatan lahir dan batin bagi seorang pendekar. “Orang mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Pencak silat Persinas ASAD ini sejalan dengan motonya: Ampuh, Sehat, Aman, Damai. Para pendekar diharapkan dapat terus meningkatkan ketakwaan, tawakal, dan tawadu’ dalam setiap langkah perjuangan dan latihan mereka, agar menjadi insan yang tangguh lahir dan batin,” ujarnya.
Kegiatan tashih ini bukan hanya menjadi ajang untuk menguji kemampuan teknis bela diri, tetapi juga sarana pembinaan karakter dan spiritualitas para pendekar muda. Usai sesi pembukaan, para peserta menerima materi teknis dan mental dari pelatih Pengprov Persinas ASAD Lampung yang berpengalaman.
Ketua Pengkab Persinas ASAD Way Kanan, Mahmud, menyampaikan apresiasi dan harapan kepada seluruh peserta.
“Tashih sabuk biru bukan sekadar penilaian kemampuan teknis, tetapi juga momentum untuk menanamkan nilai-nilai luhur bela diri. Persinas ASAD tidak hanya mencetak pendekar yang kuat secara fisik, tetapi juga membina generasi yang berakhlak, berjiwa disiplin, dan cinta damai. Kami berharap seluruh peserta menjadikan proses ini sebagai langkah untuk terus berkembang, menjaga etika, dan menjunjung tinggi kejujuran serta loyalitas terhadap organisasi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Pengprov Persinas ASAD Lampung, Iswahyudi, turut mengapresiasi semangat dan kedisiplinan para peserta, serta menegaskan pentingnya silat sebagai sarana pembentukan generasi tangguh dan berakhlak.
“Kami bangga melihat semangat dan kekompakan para pendekar muda Way Kanan. Ini adalah bukti bahwa Persinas ASAD telah menjadi wadah efektif dalam membentuk karakter generasi muda yang unggul di bidang olahraga, namun tetap teguh dalam nilai-nilai spiritual dan moral,” tegasnya.
Dengan antusiasme yang tinggi, kegiatan ini diharapkan dapat mencetak pendekar-pendekar baru yang tidak hanya unggul secara fisik, tetapi juga kokoh dalam akidah, akhlak, dan jiwa kebangsaan.
Oleh: Yusuf Hizbulloh (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng