Kendal (13/5). Ratusan pengurus dari berbagai daerah di Jawa Tengah mengikuti Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) I Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Tengah yang digelar di Masjid Baitul Munir, kawasan Genrus Nusantara Boarding School (GNBS), Kendal, pada Senin, 12 Mei 2025.
Rakorwil ini dihadiri ketua dan sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII kabupaten/kota se-Jawa Tengah, termasuk para ketua bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK), Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), serta Komunikasi, Informasi, dan Media (KIM). Dari Kabupaten Banjarnegara, hadir Ketua DPD LDII Banjarnegara Dewantara Muhammad Ciputra, Sekretaris DPD Suko Diharjo, Ketua Bagian OKK Andri Aulia Rahman, Ketua Bagian HAM Supriyadi, serta perwakilan KIM Puguh Waskito Adi Dzaki Jauhari.
Acara diawali dengan pembukaan dan nasihat dari Dewan Penasehat DPW LDII Jawa Tengah, Farid Abdurrahman. Ia menekankan pentingnya menjalankan roda organisasi di tengah situasi yang menuntut adaptasi tinggi. “Organisasi perlu terus bergerak, menyesuaikan arah perubahan tanpa kehilangan nilai-nilai dasar,” katanya.
Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Singgih Tri Sulistiyono, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya keselarasan antara program LDII dengan dinamika zaman. Ia menegaskan bahwa di tengah kuatnya arus nilai-nilai global, LDII harus mampu mengambil sikap adaptif tanpa kehilangan jati diri. “Kita tidak menolak globalisasi, tetapi harus bijak mengambil nilai-nilai yang tetap sesuai dengan prinsip kita,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP LDII Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan, Ardito Bhinadi, menggarisbawahi pentingnya peran organisasi dalam menghadapi era pasca-kebenaran (post-truth). Menurutnya, organisasi dakwah hari ini tak hanya bergerak di bidang spiritual, tetapi juga sebagai instrumen melawan disinformasi. “Amal saleh kita adalah memberikan informasi yang benar dan bertanggung jawab, bukan hanya untuk bersaing, tapi demi kepentingan umat,” katanya.
Dalam Rakorwil ini, peserta menerima berbagai materi strategis yang relevan dengan perkembangan organisasi, antara lain penguatan organisasi dan kaderisasi, manajemen advokasi untuk penanganan konflik melalui jalur hukum, pengelolaan event, kelengkapan struktural organisasi, hingga strategi komunikasi dan media digital.
Setelah sesi materi, para peserta kemudian melakukan koordinasi per bidang, membahas rencana tindak lanjut dan strategi yang bisa diterapkan di masing-masing daerah. Acara ditutup dengan doa bersama, menandai komitmen seluruh peserta untuk terus memperkuat sinergi dan kinerja organisasi di tingkat wilayah maupun daerah.
Oleh: Riyanto, S.Pd. (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng