——————–
Kediri (27/11). Pemuda LDII Kota Kediri menggelar Seminar Manajemen Keuangan di Pondok Pesantren Nurul Huda Al Manshurin, Kota Kediri, Jawa Timur, pada Minggu (21/9). Kegiatan ini bertujuan memberikan bekal kepada generasi muda agar mampu mengelola keuangan secara bijak, baik dalam kehidupan pribadi maupun ketika merintis usaha.
Seminar tersebut diikuti lebih dari 200-an peserta dari berbagai PC LDII di Kota dan Kabupaten Kediri. Hadir sebagai pemateri Dzikir Setya Atmaja, praktisi keuangan sekaligus Wakil Pemuda LDII Kota Kediri. Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa kemampuan mengatur keuangan merupakan kunci menjaga kestabilan finansial di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.
“Di tengah ketidakpastian ekonomi, kemampuan mengatur keuangan dengan bijak, insyaAllah, akan menentukan kestabilan finansial di masa depan,” ujarnya.
Dzikir juga menjelaskan bahwa manajemen keuangan memiliki dasar kuat dalam ajaran Islam, sebagaimana dijelaskan dalam QS Al-Baqarah ayat 275 tentang larangan riba dan QS Al-Isra ayat 26 tentang larangan pemborosan. Dengan berpegang pada nilai tersebut, generasi muda diharapkan mampu mengelola harta secara amanah.
Ia memaparkan beberapa prinsip penting dalam manajemen keuangan, di antaranya konsistensi, akuntabilitas, transparansi, kehati-hatian, adaptif, serta integritas. Selain itu, ia juga memberikan strategi praktis seperti menyusun anggaran realistis, menghindari pengeluaran impulsif, mengutamakan pembayaran utang, berinvestasi untuk masa depan, memanfaatkan teknologi keuangan, serta terus belajar secara berkelanjutan.
“Harapannya, generasi muda LDII ketika mencari maisyah dari berbagai sumber dapat lebih terarah. Mereka bisa menyisihkan dana untuk tabungan maupun investasi, sehingga keuangan terus berkembang dan memberi manfaat jangka panjang,” jelasnya.
Ketua Pemuda LDII Kota Kediri, Asyhari Eko Prayitno, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar tersebut. Menurutnya, kegiatan ini menjadi bekal penting bagi generasi muda agar lebih cerdas mengatur keuangan sekaligus menanamkan nilai-nilai islami dalam setiap keputusan finansial.
“Semoga setelah mengikuti seminar ini, para pemuda LDII tidak hanya mampu mengelola keuangannya sendiri, tetapi juga menjadi contoh positif dalam membangun kemandirian ekonomi,” ungkapnya.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif dan pembagian doorprize. Antusiasme peserta tampak dari banyaknya pertanyaan, terutama mengenai strategi menghadapi tantangan ekonomi ke depan.
Oleh: Yuda Langgeng (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng