Jambi (27/11). DPW LDII Provinsi Jambi menghadiri Temu Konsultasi Pencegahan Konflik Paham Keagamaan Islam yang diselenggarakan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi pada Sabtu (20/9). Kegiatan yang berlangsung di Aula Kemenag Jambi tersebut dihadiri perwakilan berbagai ormas Islam dan instansi pemerintah.
Pertemuan menghadirkan tiga narasumber utama, Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI, Dr. Arsad Hidayat, Perwakilan Kejaksaan Tinggi Jambi, Ridwan Joni, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jambi, Abdul Rahman.
Forum ini digelar untuk membangun sinergi dan merumuskan strategi bersama dalam menjaga kerukunan umat beragama di Provinsi Jambi.
Dalam arahannya, Dr. Arsad Hidayat menegaskan bahwa perbedaan merupakan sunnatullah yang memperindah kehidupan. Ia juga mengingatkan sejarah dakwah Islam yang damai sejak masa Nabi hingga para sahabat, termasuk penghormatan terhadap tempat ibadah non-Muslim.
“Ibarat lukisan, keindahan muncul karena adanya beragam warna. Selama pihak lain tidak memerangi kita, kewajiban kita adalah berbuat baik dan berlaku adil,” tuturnya.
Dirjen Bimas Islam kemudian menyampaikan enam rekomendasi strategis, yakni:
Penguatan dialog antar tokoh Islam, pembentukan forum komunikasi informal seperti ngopi bareng, mendorong partisipasi Generasi Z, literasi digital, penguatan khutbah Jumat yang menyejukkan, optimalisasi peran KUA dalam deteksi dini potensi konflik.
Sementara itu, Ridwan Joni menyoroti pentingnya menghindari polarisasi di tengah masyarakat, khususnya di antara ormas-ormas besar seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
“Pola rekrutmen, kepemimpinan, dan kebijakan harus mencerminkan sikap inklusif dan merangkul semua pihak agar ukhuwah Islamiyah dan kebangsaan tetap terjaga,” jelasnya.
Ketua FKPT Jambi, Abdul Rahman, menegaskan bahwa kemajemukan Indonesia adalah kekuatan nasional. “Melalui Bhinneka Tunggal Ika, kita diajarkan bahwa perbedaan harus dirawat untuk memperkokoh persatuan. Menjaga NKRI adalah kewajiban kita bersama,” tegasnya.
Menanggapi arahan tersebut, Sekretaris DPW LDII Provinsi Jambi, Mansur, menyampaikan komitmen penuh LDII dalam mendukung langkah pemerintah. “LDII Jambi siap berkolaborasi dalam menjaga kerukunan. Kami terus mendorong pembinaan generasi muda yang toleran, memperkuat dialog, dan menyebarkan dakwah yang menyejukkan, khususnya melalui media digital,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan kesepakatan bersama untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan ormas Islam dalam menciptakan ekosistem keagamaan yang harmonis di bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah. Upaya ini diharapkan menjadi fondasi kokoh untuk mencegah berkembangnya paham radikal dan intoleran, serta memastikan nilai moderasi beragama tetap mengakar di tengah masyarakat.
Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng
