Kebumen (17/9). Suasana khidmat menyelimuti halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Baitussyakur, Desa Kuwaru, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu (17/8), pesantren ini menggelar upacara pengibaran Bendera Merah Putih sekaligus detik-detik Proklamasi.
Upacara diikuti oleh santriwan-santriwati, pengurus LDII mulai dari tingkat PAC, PC, hingga DPD, anggota Senkom Mitra Polri, serta masyarakat sekitar. Seluruh peserta mengikuti prosesi dengan tertib dan penuh penghormatan.
Ketua Ponpes Baitussyakur, Andi Khoirul Huda, menyampaikan bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan buah dari perjuangan panjang para pahlawan bangsa. “Para pemuda Indonesia dahulu bersatu melawan penjajah dengan penuh pengorbanan, bahkan pertumpahan darah. Hari ini kita bisa menikmati hasil perjuangan mereka dengan merayakan kemerdekaan,” ujarnya.
Andi berharap semangat juang tersebut dapat diwarisi oleh generasi muda, khususnya para santri Baitussyakur. “Harapan saya, santri-santri pondok ini dapat meneladani semangat juang para pahlawan, baik dalam menuntut ilmu maupun berkarya melalui kegiatan yang positif dan produktif,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Baitussyakur, Margono Edi Karsanto, menegaskan bahwa upacara bendera menjadi agenda rutin di pondok pesantren yang berada di bawah naungan LDII. “Mari kita manfaatkan momentum HUT ke-80 Kemerdekaan RI untuk bergerak bersama demi kemajuan Indonesia,” tuturnya.
Prosesi upacara berlangsung lengkap layaknya upacara resmi kenegaraan, mulai dari pengibaran Sang Saka Merah Putih, mengheningkan cipta, pembacaan teks Proklamasi, hingga menyanyikan lagu-lagu perjuangan.
Sebagai catatan, Ponpes Baitussyakur berdiri sejak tahun 2018. Sejak berdirinya, pesantren ini telah melahirkan sejumlah ustadz dan ustadzah yang berkiprah dalam dakwah serta pendidikan umat. Dengan mengusung tema peringatan kemerdekaan tahun ini, “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, Ponpes Baitussyakur meneguhkan komitmennya untuk mencetak generasi muda yang religius, berkarakter luhur, dan cinta tanah air.
Oleh: M. Fahrudin (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng