Bantul – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BAKESBANGPOL) Kabupaten Bantul menggelar diskusi Forum Komunikasi Organisasi Kemasyarakatan (FORKOM) yang melibatkan 20 organisasi kemasyarakatan (ormas) di wilayah tersebut. Acara yang berlangsung pada Kamis, 24 April 2025, bertempat di RM Mbah Manto, Pantai Tall Wolu, Parangtritis, Kabupaten Bantul, ini dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan sambutan dari Sekretaris Bakesbangpol Bantul, Suparmadi.
Dalam sambutannya, Suparmadi mengungkapkan pentingnya kolaborasi antara ormas dengan pemerintah daerah serta legislatif guna menjaga situasi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di era media sosial yang terus berkembang pesat. “Diskusi ini bertujuan untuk mempercepat sinergi komunikasi dan kolaborasi antara ormas, pemerintah, dan aparat keamanan,” ujarnya. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai narasumber penting, termasuk Pimpinan Komisi A DPRD Bantul, Kasat Binmas, dan perwakilan Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jumakir, Pimpinan Komisi A DPRD Bantul, turut memberikan pemaparan terkait peran organisasi kemasyarakatan dan pentingnya sinergi dengan pemerintah daerah. Ia menekankan pentingnya komunikasi yang cepat dan efektif antara ormas dengan pemerintah daerah serta legislatif untuk memperkuat pembangunan dan stabilitas wilayah. “Kami berharap ormas bisa mendukung gerakan cepat pemerintah dalam membangun Bantul,” ujar Jumakir.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Nugroho dari Badan Intelijen Negara (BIN) DIY wilayah Bantul menyampaikan penilaian mengenai regulasi ormas berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Nugroho mengingatkan bahwa ormas memiliki peran penting dalam menjaga ideologi negara yang berlandaskan pada UUD 1945, Pancasila, dan NKRI. “Ormas harus tetap berada di jalur yang sesuai dengan visi dan misi yang mendukung keutuhan bangsa,” jelas Nugroho. Ia juga berharap ormas bisa memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi intoleransi dan memperkuat rasa nasionalisme di tengah masyarakat.
Sementara itu, dalam sesi yang membahas program Harkamtibmas, Ipda Zaenal Mustakim dari Binmas Polres Bantul menegaskan pentingnya kolaborasi antara ormas dan kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Zaenal mengutip Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002, yang mengatur tentang peran serta ormas dalam mendukung tugas Polri. “Ormas adalah mitra yang sangat penting dalam menjaga stabilitas keamanan di masyarakat,” tambah Zaenal. Ia berharap ormas dapat terus berperan aktif dalam upaya pencegahan kejahatan dan memelihara ketertiban di Bantul.
Karjana, pengurus Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bantul, juga turut berkomentar tentang peran ormas dalam menjaga stabilitas wilayah. Ia menyampaikan bahwa para tokoh umat dan elemen ormas harus proaktif memberikan informasi dan pemahaman mengenai situasi wilayah, baik di tingkat nasional maupun global. “Kami berharap ormas bisa terus menjaga sinergi komunikasi dan kolaborasi demi mewujudkan pembangunan yang harmonis dan menjaga ketertiban di Bantul,” ujarnya.
x
Diskusi yang melibatkan 20 ormas ini tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi informasi dan pengetahuan, tetapi juga mempertegas komitmen seluruh pihak dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Bantul. Para peserta berharap acara semacam ini dapat terus dilaksanakan untuk memperkuat kerjasama antara ormas, pemerintah, dan aparat keamanan dalam menghadapi tantangan sosial dan menjaga keharmonisan di tengah keberagaman.
Oleh: Wisnu S15WIS Jogja 5.1 (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng